Jumat, 08 Oktober 2010

Kota Tua – Warisan Sejarah di Tengah-tengah Kota Jakarta yang Padat


Kota Tua adalah kawasan pariwisata yang terletak di Jakarta Barat.  Kawasan ini menjadi tempat berlibur favorit wisatawan local dan mancanegara.  Kawasan Kota Tua memiliki tempat-tempat wisata yang menarik seperti Museum Fatahillah, Museum Wayang, Kantor Pos Indonesia, Museum Keramik, Museum Bank Mandiri, Museum Bank Indonesia (MBI), Jembatan Gantung, Toko Merah, dan Pelabuhan Sunda Kelapa.  Semua berkumpul menjadi satu dan membangun suasana Batavia tempo dulu.  Berjalan-jalan diantara bangunan kuno colonial Belanda akan membuat Anda merasakan sensasi tersendiri.  Museum Fatahillah is the main attraction in The Old City.  Banyak wisatawan dari berbagai daerah di Indonesia menghabiskan weekend mereka disini.  Berjalan-jalan santai bersama teman-teman sambil mengabadikan momen berharga.  Museum Fatahillah dan sekitarnya merupakan surganya fotografer, mulai fotografer dadakan sampai fotografer  professional untuk bridal dan fashion.  Jika pada saat weekend museum dipadati oleh wisatawan local, maka wisatawan asing biasanya lebih terlihat di hari-hari kerja dimana museum lebih sepi sehingga dapat menikmati keindahan arsitektur colonial Belanda.

Penulis, didepan Museum Fatahillah

Penulis bersama wisatawan dari Afrika Selatan

The History
Gedung ini dulu adalah sebuah Balai Kota (bahasa Belanda: Stadhuis) Bangunan itu menyerupai Istana Dam di Amsterdam, terdiri atas bangunan utama dengan dua sayap di bagian timur dan barat serta bangunan sanding yang digunakan sebagai kantor, ruang pengadilan, dan ruang-ruang bawah tanah yang dipakai sebagai penjara.
Jan Pieterszoon Coen
Pada tanggal 30 Maret 1974, gedung ini kemudian diresmikan sebagai Museum Fatahillah.
Gedung Museum Sejarah Jakarta mulai dibangun pada tahun 1620 oleh Gubernur Jendral Jan Pieterszoon Coen  sebagai gedung balaikota ke dua pada tahun 1626 (balaikota pertama dibangun pada tahun 1620 di dekat Kalibesar Timur). Menurut catatan sejarah, gedung ini hanya bertingkat satu dan pembangunan tingkat kedua dibangun kemudian hari.  Setelah itu beberapa perbaikan dan perubahan di gedung stadhuis dan penjara-penjaranya terus dilakukan hingga bentuk yang kita lihat sekarang ini.
Seperti umumnya di Eropa, gedung balaikota dilengkapi dengan lapangan yang dinamakan ‘’stadhuisplein'’. Menurut sebuah lukisan uang dibuat oleh pegawai VOC Johannes Rach yang berasal dari Denmark, di tengah lapangan tersebut terdapat sebuah air mancur yang merupakan satu-satunya sumber air bagi masyarakat setempat. Air itu berasal dari Pancoran Glodok yang dihubungkan dengan pipa menuju stadhuiplein. Pada tahun 1972, diadakan penggalian terhadap lapangan tersebut dan ditemukan pondasi air mancur lengkap dengan pipa-pipanya. Maka dengan bukti sejarah itu dapat dibangun kembali sesuai gambar Johannes Rach, lalu terciptalah air mancur di tengah Taman Fatahillah. Pada tahun 1973 Pemda DKI Jakarta memfungsikan kembali taman tersebut dengan memberi nama baru yaitu ‘'’Taman Fatahillah”’ untuk mengenang panglima Fatahillah pendiri kota Jakarta.


Architecture
Gedung Stadhuis di awal abad ke-20, dihubungkan dengan jalur trem ke pusat pemerintahan di kawasan Weltevreden.  Arsitektur bangunannya bergaya abad ke-17 bergaya Barok klasik dengan tiga lantai dengan cat kuning tanah, kusen pintu dan jendela dari kayu jati berwarna hijau tua. Bagian atap utama memiliki penunjuk arah mata angin.  Museum ini memiliki luas lebih dari 1.300 meter persegi. Pekarangan dengan susunan konblok, dan sebuah kolam dihiasi beberapa pohon tua.

Operating Hours  
Selasa sampai Minggu jam 09.00 - 15.00 WIB  
Hari Senin dan Hari Besar Tutup

Admission 
Dewasa Rp. 2000,-  
Mahasiswa Rp. 1000,-  
Pelajar/Anak Rp. 600,-  
Rombongan Dewasa Rp. 1500,-*  
Rombongan Mahasiswa Rp. 750,-*  
Rombongan Pelajar/Anak Rp. 500,-*
 * Rombongan minimal 20 orang.

How to Get There
·     Taxi
·     Transjakarta (berhenti di Stasiun Kota).
·     Mikrolet (warna biru, No. 12, 15A, 39).

Address 
Jl. Taman Fatahillah No. 1 Jakarta Barat
Telp (62-21) 6929101, 6901483
Fax. (62-21) 6902387
email: musejak@indosat.net.id
Café Batavia

Penulis bersama wisatawan dari Amerika Serikat, didepan Cafe Batavia




Ingin bersantai sambil menikmati pemandangan Museum Fatahillah?  Mampirlah ke Café Batavia yang terletak tepat diseberang Museum Fatahillah.  Café ini memiliki menu yang komplit, mulai dari masakan Indonesia, Asia, sampai Western food.  Bergaya colonial klasik, café ini menghadirkan suasana yang nyaman dengan desain interior yang unik.  Selain itu Café Batavia dikenal dengan Churcill Bar-nya yang masuk sebagai The World’s Best Bar pilihan Newsweek pada tahun 1994 dan 1996.

Operating Hours
Weekdays : open 8:00am to 2:00am
Weekends : 24 hours

The Batavia Hotel


Hotel Rating: 4 stars

Jl. Kali Besar Barat 44-46. Jakarta 11230. Indonesia
Phone : 62 21 690 4118, 690 7926. 
Fax : 62 21 690 4092, 692 4044
Email : info@batavia-hotel.com

Introduction

Tujuan dari blog ini adalah
  • memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen,
  • memberikan informasi yang berguna bagi para wisatawan, khususnya wisatawan lokal yang ingin mengeksplorasi wisata Indonesia.
  •